Sabtu, 30 November 2013

STATISTIK SOSIAL

Analisis deskriptif
Data kinerja pegawai disebuah perusahaan swasta dengan sampel 20 orang dan 10 pertanyaan kinerja
Kategori :
a)      Sangat rendah
b)     Rendah
c)      Sedang
d)     Tinggi
e)      Sangat tinggi
ANALISIS
NO
NILAI
NO
NILAI
1
2
11
5
2
2
12
6
3
2
13
6
4
3
14
7
5
3
15
7
6
3
16
7
7
4
17
8
8
4
18
8
9
5
19
9
10
5
20
10
DISTRIBUSI FREKUENSI
NO
URAIAN
SKOR
FREKUENSI
PERSENTASE
PERSENTASE KUMULATIF
1
SANGAT RENDAH
0-2
3
15%
10%
2
RENDAH
3-4
5
25%
35%
3
SEDANG
5-6
5
25%
45%
4
TINGGI
7-8
5
25%
75%
5
SANGAT TINGGI
9-10
2
10%
100%
JUMLAH


20
100%



 HASIL ANALISIS:
A.    15% pegawai memiliki kinerja sangat rendah , terdiri dari 2 orang laki-laki dan 1 orang perempuan, mereka berumur 40-50 tahun.
B.    25% pegawai memiliki kinerja rendah, terdiri dari 3 orang laki-laki dan 2 orang perempuan, mereka berumur 30-40 tahun
C.     25% pegawai memiliki kinerja sedang, terdiri dari 3 orang laki-laki dan 2 orang perempuan, mereka berumur 28-30 tahun
D.    25% pegawai memiliki kinerja tinggi, terdiri dari 3 orang laki-laki dan 2 orang perempuan, mereka berumur 26-28 tahun
E.     10% pegawai memiliki kinerja sangat tinggi, semuanya perempuan, mereka berumur 25 tahun.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN: Tingkat kinerja pegawai berfariasi, ( populasi penelitian berfariasi)



Analisis statistic diskriptif
RATA-RATA = 2+2+2+3+3+3+4+4+5+5+5+6+6+7+7+7+8+8+9+10/20
=5,3
STANDAR DEVIASI= 0,3
MAXIMUM= 10
MINIMUM= 2
DISRIBUSI FREKUENSI
NO
URAIAN
SKOR
FREKUENSI
PERSENTASE
PERSENTASE KUMULATIF
1
SANGAT RENDAH
0-2
3
15%
10%
2
RENDAH
3-4
5
25%
35%
3
SEDANG
5-6
5
25%
45%
4
TINGGI
7-8
5
25%
75%
5
SANGAT TINGGI
9-10
2
10%
100%
JUMLAH


20
100%












PENGAMBILAN KEPUTUSAN: HASIL DARI RATA-RATA 5,3

APLIKASI TEORI EKONOMI ALIRAN INSTITUSIONAL DALAM KEGIATAN EKONOMI


v  Ilmu ekonomi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang menggambarkan ringkasan mengenai bidang studi ilmu ekonomi dan selalu dihubungkan dengan keadaan ketidak seimbangan antara kemampuan factor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
v  Teori makro ekonomi adalah teori mengenai analisis terhadap keseluruhan kegiatan perekonomian, analisisnya berupa umum dantidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian
v  Dalam menganalisis kegiatan pembeli (dalam makro ekonomi disebut konsumen) yang dianalisis bukanlah mengenai tingkahlaku seorang pembeli tetapi keseluruhan pembeli yang ada didalam perekonomian.
v  Ilmu ekonomi pembangunan mengacu pada masalah-masalah perkembangan ekonomi yang cepat diikuti dengan kesadaran bangsa-bangsa di Negara maju bahwa kemiskinan disuatu tempat merupakan bahaya bagi kemakmuran dimanapun
v  Definisi atau indikasi perkembangan dinilai dalam tiga cara :
1.       Kenaikan pendapatan nasional nyata dalam suatu jangka waktu yang panjang
2.       Berkaitan dengan pendapatan nyata perkapita dalam jangka panjang
3.       Indikasi dari kesejahteraan ekonomi
v  Suatu Negara yang tidak berkembang adalah suatu Negara yang tidak mempunyai prospek untuk berkembang, contohnya: antartika dan bagian sahara.
v  Deficit anggaran Negara
Selama ini kekurangan dana untuk pembangunan, pemerintah cendrung menempuh melalui cara meminjam dari luar negri. Pemerintah selalu bangga pada siding CGI dikabarkan Indonesia memperoleh pinjaman yang sama atau besar dari tahun sebelumnya. Dan keberhasilan tersebut selalu dikatan bahwa itu adalah bukti dari kepercayaan luar negri terhadap pemerintah Indonesia.
v  Definisi deficit anggaran adalah selisi antara penerimaan Negara dan pengeluaran yang cendrung negative
v  Dampak deficit terhadap ekonomi makro
1.       Tingkat bunga
2.       Neraca pembayaran
3.       Tingkat inflasi
4.       Konsumsi dan tabungan
5.       Tingkat pengangguran
6.       Tingkat pertumbuhan
v  Negara kurang berkembang adalah Negara yang tidak mempunyai kemampuan berkembang contohnya: pakstan, Uganda, kolombia, panama dll
v  Keterbelakangan suatu Negara dapat dilihat dari beberapa criteria antara lain:
1.       Rasio penduduk terhadap tanah
2.       Perbandingan output industry terhadap output
3.       Rasio yang rendah antara modal terhadap populasi perkepala
4.       Tingkat kemiskinan dan tingkat pendapatan perkapita suatu Negara
v  Negara terbelakang adalah suatu Negara yang mempunyai prospek potensi yang bagus untuk menggunakan lebih banyak buruh, lebih banyak modal, atau lebih banyak sumber daya alam yang tersedia untuk menunjang penduduknya ynag ada saat ini pada standar hidup yang cukup tinggi.
v  Akumulasi modal adalah pendapatan yang diterima namun tidak dibelanjakan seluruhnya untuk barang dan jasa tapi ditabung
v  Alasan pokok rendahnya rendahnya tingkat pembentukan modal dinegara terbelakang adalah:
1.       Pendapatan rendah
2.       Kekurangan lembaga keuangan
3.       Keterbelakangan ekonomi
4.       Keterbelakangan teknologi
5.       Anggaran yang deficit
6.       Alasan kependudukan
7.       Kekurangan wiraswasta
8.       Kekurangan peralatan modal
9.       Ketimpangan dalam distribusi pendapatan
10.   Kenaikan pajak
11.   Pasar yang sempit
2)      Dalam keterkaitan dengan teori Rostow jelaskan posisi Indonesia saat ini.!  
 posisi Indonesia saat ini yaitu berada pada tahap  Tinggal landas, Pelaksana Tugas Menteri Keuangan (Plt Menkeu) Hatta Rajasa mengatakan bahwa jumlah kemiskinan dan pengangguran menurun tajam setelah reformasi digulirkan menyusul adanya tingkat pendapatan masyarakat yang mengalami peningkatan cukup signifikan. Kemiskinan di Indonesia pada 2004 mencapai 17%, namun saat ini, lanjutnya, kemiskinan hanya menyentuh 11,6%, mengalami penurunan sekitar 5,4%.

Sementara itu, jumlah pengangguran juga mengalami penurunan dari 10 % pada 2004 menjadi 5,92% pada tahun ini.“Jumlah pendapatan per kapita Indonesia juga mengalami peningkatan dari US$1.100 per kapita per tahun di 2004 menjadi US$4.000 per kapita per tahun pada saat ini.”

Hatta, menambahkan yang lebih menggembirakan adalah ekonomi Indonesia tetap tumbuh di atas 6% persen walaupun ekonomi dunia sedang mengalami perlambatan.

“Ini ada prestasi yang sudah kita capai. Namun di sisi yang lain di tengah pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat, ekonomi kita masih tumbuh diatas 6%. Tetapi ini belum membuat kita menjadi puas, masih banyak yang perlu kita lakukan,” katanya.
3)      Bagaimana implikasi ajaran teori ekonomi pembangunan dan pertumbuhan?
Implikasi dari teori ekonomi aliran Institusional yaitu bagaimana nilai-nilai , norma-norma, kebiasaan serta budaya. Terimplikasi dalam kegiatan ekonomi baik dalam berproduksi maupun mengkonsumsi.
Dalam berproduksi implikasi teori ekonomi aliran institusional ini dapat terlihat bagaimana nilai-nilai dan norma-norma serta kebiasaan yang dianut dalam mengejar tujuan akhir dari kegiatan produksi yaitu keuntungan
Dalam prilaku konsumsi ada prilaku konsumsi yang wajar, yaitu ingin memperoleh manfaat atau utilitas yang sebesar-besarnya dari tiap barang yang dikonsumsinya. 

ANALISIS KEUANGAN PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) TAHUN 2008-2012

PROFIL PLN
Profil Perusahaan

Visi & Misi
Visi
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.

Misi
·         Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
·         Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
·         Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
·         Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Moto
Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Sejarah

Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri.

Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan- perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II.

Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.

Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.

Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.

Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.





LAMPIRAN LAPORAN KEUANGAN PLN TAHUN 2008-2012
ANALISIS KEUANGAN PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA TAHUN 2012
RATIO
METODE PERHITUNGAN
INTERPRETASI
1.      LIKUIDITAS
v  NET  WORKING CAPITAL
aktifa lancar – utang lancar =
68.639.956 – 74.602.903=       -5.962.947


v  CURRENT RATIO

aktifa lancar : utang lancar =
68.693.956 : 74.602.903 = 0,92

Setiap Rp 1,00 utang lancar dijamin oleh Rp 0,92 aktifa lancar
1.      UTANG
v  DEBT RATIO

total utang : total aktifa =
309.106.094 : 540.705.764 = 0,72 / 72,15%
72,15% total aktifa dibiayai utang
v  THE DEBT EQUITY RATIO

 utang jangka panjang : modal sendiri=
315.503.191: 150.505.026 = 2,09 /210%
Ratio sebesar 210% berarti perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri adalah 210% : 100%
v  THE DEBT TO TOTAL CAPITALIZATION

 utang jangka panjang : (utang jangka panjang+ modal sendiri)
315.503.191 : ( 315.503.191+ 150.505.026)= 0,6770 /67,7%

Ratio sebesar 67,7% menunjukkan bahwa dari keseluruhan modal jangka panjang sebesar 67,7% terdiri dari utang jangka panjang
v  TIME INTEREST EARNED

laba operasi : beban bunga per tahun =


Hal ini menunjukkan bahwa dengan laba operasi yang dicapai perusahaan mampu membayar baban bunga sebanyak 4,30 kali
v  TOTAL DEBT COVERAGE



2.      PROFITABILITAS
v  GROS PROFIT MARGIN

laba kotor : penjualan
29.541.006 : 232.656.456 = 0,1269 / 12,69%
Ratio sebesar 12,69% berarti jumlah laba kotor adalah sebesar 12,69% dari volume penjualan
v  OPERATING PROFIT MARGIN

laba operasi : penjualan =
1.031.728 : 232.656.456 = 0,0044
Ratio sebesar 0% menujukkan bahwa laba operasi adalah sebesar 0% dari volume penjualan
v  NET PROFIT MARGIN

laba bersih sesudah pajak : penjualan =
3.205.524 : 232.656.456 = 0,0137 / 1%
Ratio sebesar 1% berarti bahwa laba bersih sesudah pajak yang dicapai adalah sebesar 1% dari volume penjualan
v  TOTAL ASSEST TURN OVER

penjualan : total aktifa =
232.656.456 : 540.705.764 = 0,4302
Ratio sebesar 0,43 berarti bahwa penjualan yang dihasilkan hanya sebesar 0,43 dari total aktiva
v  RETURN OF INVESTMENT (ROI)

laba bersih sesudah pajak : total aktifa=
3.205.524 : 540.705.764 = 0,0059/ 1%
Ratio sebesr 1% berarti bahwa penghasilan bersih yang diperoleh adalah sebesar 1% dari total aktiva
v  RETURN ON EQUITY (REO)

laba bersih sesudah pajak : modal sendiri =
3.205.524 : 150.505.026 = 0,0212
Ratio sebesar 2,1%menunjukkan bahwa tingkat return yang diperoleh pemilik perusahaan atas modal yang diinvestasikan adalah sebesar 2,1%
v  RETURN ON COMMON STOK

laba bersih sesudah pajak : modal sendiri =
3.205.524 : 150.505.026 = 0,0212

Ratio sebesar 2,1% menunjukkan bahwa tingkat penghasilan bagi pemegang saham biasa adalah sebesar 2,1%
v  EARNING PER SHARE


(laba bersih sesudah pajak – defiden saham preferen) : jumlah lembar saham biasa yang beredar=
3,205.524 : 63 = 50,88
EPS sebesar Rp 50,88 berarti bahwa pendapatan per lembar saham bisa yang beredar adalah Rp 50,88
v  DEVIDEN PER SHARE

deviden saham biasa : jumlah lembar saham biasa yang beredar =
51 : 63 = 0,8095
Deviden sebesar 0,8095 menunjukkan jumlah yang didistribusikan untuk setiap lembar saham biasa
v  BOOK VALUE PER SHARE

jumlah modal saham biasa : jumlah lembar saham biasa yang beredar =
46.197.380 :63 = 733, 291,75

Nilai sebesar Rp733.291,75 berarti harga buku per lembar saham biasa yang beredar adalah Rp733.291,75





ANALISIS KEUANGAN PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA TAHUN 2011
RATIO
METODE PERHITUNGAN
INTERPRETASI
2.      LIKUIDITAS
v  NET  WORKING CAPITAL
aktifa lancar – utang lancar =
 58.525.342 – 62.918.962 =
 - 4393620


v  CURRENT RATIO

aktifa lancar : utang lancar =
58.525.342 : 62.918.962 =
0, 9301701767

Setiap Rp 1,00 utang lancar dijamin oleh Rp 0,930 aktifa lancar
3.      UTANG
v  DEBT RATIO

total utang : total aktifa =
271.169.696 : 426.518.863 = 0,6357742166

63.5% total aktifa dibiayai utang
v  THE DEBT EQUITY RATIO

 utang jangka panjang : modal sendiri=
  208.250.734 : 155.252.776 = 1,3413656062

Ratio sebesar 134,1% berarti perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri adalah 134,1 % : 100%
v  THE DEBT TO TOTAL CAPITALIZATION

 utang jangka panjang : (utang jangka panjang+ modal sendiri) =  208.250.734 : (208.250.734 + 155.252.734) = 0,5728988919

Ratio sebesar 57,2%  menunjukkan bahwa dari keseluruhan modal jangka panjang sebesar 57,2% terdiri dari utang jangka panjang
v  TIME INTEREST EARNED

laba operasi : beban bunga per tahun =
 7.872.410 : 1.827.426 = 4,3079227285

Hal ini menunjukkan bahwa dengan laba operasi yang dicapai perusahaan mampu membayar baban bunga sebanyak 4,30 kali
v  TOTAL DEBT COVERAGE



4.      PROFITABILITAS
v  GROS PROFIT MARGIN

laba kotor : penjualan
14.620.524 : 208.017.823 = 0,0702849582

Ratio sebesar 7,02% berarti jumlah laba kotor adalah sebesar 7,02% dari volume penjualan
v  OPERATING PROFIT MARGIN

laba operasi : penjualan =
7.872.410 : 208.017.823 = 0,0378448822

Ratio sebesar 3,78% menujukkan bahwa laba operasi adalah sebesar 3,78% dari volume penjualan
v  NET PROFIT MARGIN

laba bersih sesudah pajak : penjualan =
 7.193.626 : 208.017.823 = 0,0345817772

Ratio sebesar 3,45% berarti bahwa laba bersih sesudah pajak yang dicapai adalah sebesar 3,45% dari volume penjualan
v  TOTAL ASSEST TURN OVER

penjualan : total aktifa =
208.017.823 : 426.518.863 = 0,4877107229

Ratio sebesar 0,487 berarti bahwa penjualan yang dihasilkan hanya sebesar 0,478 dari total aktiva
v  RETURN OF INVESTMENT (ROI)

laba bersih sesudah pajak : total aktifa=
7.193.626 : 426.518.863 =0,0168659035

Ratio sebesr 1,68% berarti bahwa penghasilan bersih yang diperoleh adalah sebesar 1,68% dari total aktiva
v  RETURN ON EQUITY (REO)

laba bersih sesudah pajak : modal sendiri =
7.193.626 : 155.252.776 = 0,0463349267
Ratio sebesar 4,63% menunjukkan bahwa tingkat return yang diperoleh pemilik perusahaan atas modal yang diinvestasikan adalah sebesar 4,63%
v  RETURN ON COMMON STOK

laba bersih sesudah pajak : modal sendiri =
7.193.626 : 155.252.776 = 0,0463349267

Ratio sebesar 4,63 menunjukkan bahwa tingkat penghasilan bagi pemegang saham biasa adalah sebesar 4,63%
v  EARNING PER SHARE


(laba bersih sesudah pajak – defiden saham preferen) : jumlah lembar saham biasa yang beredar=
(7.193.626 – 0) : 63 = 114184,53968

EPS sebesar Rp 114.184,53 berarti bahwa pendapatan per lembar saham bisa yang beredar adalah Rp 114.184,53
v  DEVIDEN PER SHARE

deviden saham biasa : jumlah lembar saham biasa yang beredar =
4.545.000: 63 = 72.142,86
Deviden sebesar 0,793 menunjukkan jumlah yang didistribusikan untuk setiap lembar saham biasa
v  BOOK VALUE PER SHARE

jumlah modal saham biasa : jumlah lembar saham biasa yang beredar =
46.197.380 :63 = 733291,74603

Nilai sebesar Rp733.291,74 berarti harga buku per lembar saham biasa yang beredar adalah Rp733.291,74


ANALISIS KEUANGAN PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA TAHUN 2010

RATIO
METODE PERHITUNGAN
INTERPRETASI
3.      LIKUIDITAS
v  NET  WORKING CAPITAL
aktifa lancar – utang lancar =
 45.143.194 – 55.319.746 = (10,176,552)



v  CURRENT RATIO

aktifa lancar : utang lancar =
45,143,194
55,319,746 = 0.816041238

Setiap Rp 1,00 utang lancar dijamin oleh Rp 0,8106 aktifa lancar
5.      UTANG
v  DEBT RATIO

total utang : total aktifa =
219,974,922
369,560,490 = 0.595233874
59,5% total aktifa dibiayai utang
v  THE DEBT EQUITY RATIO

 utang jangka panjang : modal sendiri=
 164,655,176
149,585,568 = 1.100742392


Ratio sebesar 110,1% berarti perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri adalah 110,1 % : 100%
v  THE DEBT TO TOTAL CAPITALIZATION

 utang jangka panjang : (utang jangka panjang+ modal sendiri) =
164,655,176
164,655,176 + 149,585,568 = 0,52397780728
Ratio sebesar 52,3%  menunjukkan bahwa dari keseluruhan modal jangka panjang sebesar 52,3% terdiri dari utang jangka panjang
v  TIME INTEREST EARNED

laba operasi : beban bunga per tahun =
 11,399,860
(6,010,896) = -1.896532564

Hal ini menunjukkan bahwa dengan laba operasi yang dicapai perusahaan mampu membayar baban bunga sebanyak 1,89 kali
v  TOTAL DEBT COVERAGE



6.      PROFITABILITAS
v  GROS PROFIT MARGIN

laba kotor : penjualan
13,267,223
162,375,294 = 0.081707153
Ratio sebesar 8,02% berarti jumlah laba kotor adalah sebesar 8,02% dari volume penjualan
v  OPERATING PROFIT MARGIN

laba operasi : penjualan =
11,399,860
162,375,294 = 0.070206863
Ratio sebesar 3,78% menujukkan bahwa laba operasi adalah sebesar 3,78% dari volume penjualan
v  NET PROFIT MARGIN

laba bersih sesudah pajak : penjualan =
10,086,686
162,375,294 = 0.062119586
Ratio sebesar 6,21% berarti bahwa laba bersih sesudah pajak yang dicapai adalah sebesar 6,21% dari volume penjualan
v  TOTAL ASSEST TURN OVER

penjualan : total aktifa =
162,375,294
369,560,490 = 0.439374063
Ratio sebesar 0,439 berarti bahwa penjualan yang dihasilkan hanya sebesar 0,439 dari total aktiva
v  RETURN OF INVESTMENT (ROI)

laba bersih sesudah pajak : total aktifa=
10,086,686
369,560,490 = 0.027293735
Ratio sebesr 2,72% berarti bahwa penghasilan bersih yang diperoleh adalah sebesar 2,72% dari total aktiva
v  RETURN ON EQUITY (REO)

laba bersih sesudah pajak : modal sendiri =
10,086,686
149,585,568 = 0.067430877
Ratio sebesar 4,63% menunjukkan bahwa tingkat return yang diperoleh pemilik perusahaan atas modal yang diinvestasikan adalah sebesar 6,74%
v  RETURN ON COMMON STOK

laba bersih sesudah pajak : modal sendiri =
10,086,686
149,585,568 =0.067430877
Ratio sebesar 6,74 menunjukkan bahwa tingkat penghasilan bagi pemegang saham biasa adalah sebesar 6,74%
v  EARNING PER SHARE


(laba bersih sesudah pajak – defiden saham preferen) : jumlah lembar saham biasa yang beredar=
10,086,686
63                 =160,106.13
EPS sebesar Rp 160,106.13berarti bahwa pendapatan per lembar saham bisa yang beredar adalah Rp 160,106.13
v  DEVIDEN PER SHARE

deviden saham biasa : jumlah lembar saham biasa yang beredar =
4,000,000
63            =63,492.06

Deviden sebesar 63,492.06 menunjukkan jumlah yang didistribusikan untuk setiap lembar saham biasa
v  BOOK VALUE PER SHARE

jumlah modal saham biasa : jumlah lembar saham biasa yang beredar =
149,585,568
63                =2374374.095

Nilai sebesar Rp2374374.095
 berarti harga buku per lembar saham biasa yang beredar adalah Rp 2374374.095



ANALISIS KEUANGAN PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA TAHUN 2009
Ratio
Metode perhitungan
Interpretasi
Likuiditas :
1.       Net working capital




2.       Current Ratio





Utang :
1.       Debt ratio atau ratio total utang




2.       The debt-equity ratio atau ratio utang jangka panjang dengan modal sendiri


3.       The debt total capitalization atau ratio utang jangka panjang dengan modal jangka panjang

Tingkat kemampuan membayar kewajiban finansial yang bersifat tetap.
1.       Time interest earned







Profitabilitas :
1.       Gross profit margin




2.       Operating profit margin




3.       Net profit margin







4.       Total assets turn over






5.       Return on investment (ROI)







6.       Return on equity (ROE) ada beberapa cara menghitung ROE. Salah satu caranya :




7.       Return on coomon stock






8.       Earning per share (EPS)



9.       Deviden per share


10.   Nilai buku per lembar saham biasa






Aktiva lancar – utang lancar
Rp  36.999.493
Rp  37.707.827 –
Rp     - 708.334


Aktiva lancar  
Utang lancar

Rp  36.999.493  = 0,98 =98%
Rp  37.707.827


Total utang
Total aktiva

Rp  192.516.164 = 0,576 = 57,5 %
Rp  333.713.076

Utang jangka panjang
Modal sendiri

Rp  154.809.164  = 1,096
Rp  141.196.085


Utang          jangka                    panjang
Utang jangka panjang + modal sendiri

Rp  154.809.164                            = 0,52 = 52%
Rp  154.809.164 + 141.196.085






Laba operasi
Beban bunga per tahun

Rp  12.203.347 = 2,053
Rp    5.941.882





Laba kotor
Penjualan

Rp      9.946.175 = 0,0684 = 6,84%
Rp  145.222.144

Laba operasi
Penjualan

Rp    12.203.347 = 0,084 = 8,4 %
Rp  145.222.144

Laba bersih sesudah pajak
penjualan

Rp    10.355.679 = 0,071 = 7,1%
Rp  145.222.144
Penjualan    
Total aktiva

Rp  145.222.144 = 0,435 = 43,5 %
Rp  333.713.076

Laba bersih sesudah pajak
Modal sendiri

Rp    10.355.679 = 0,031 = 3,1 %
Rp  333.713.076

Laba bersih sesudah pajak
Modal sendiri

Rp    10.355.679 = 0,073 = 7,3 %
Rp  141.196.085

(laba bersih sesudah pajak) – (dividend preferen)
Modal sendiri + modal saham preferen

Rp   10.355.679 – 0  = 0,073 = 7,3 %
Rp 141.196.085 – 0

Rp   10.355.679 – 0  = 164.375,86
Rp             63

Rp   46.107.154  = 731.859,59
Rp         63

Rp   141.196.085 – 0  = 2.241.207,70
Rp              63







Setiap Rp 1,00 utang lancar dijamin oleh Rp 0,98 aktifa lancar




57,5% total aktifa dibiayai utang




Ratio sebesar 109,6% berarti perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri adalah 109,6 % : 100%



Ratio sebesar 52%  menunjukkan bahwa dari keseluruhan modal jangka panjang sebesar 52% terdiri dari utang jangka panjang




Hal ini menunjukkan bahwa dengan laba operasi yang dicapai perusahaan mampu membayar baban bunga sebanyak 2,053 kali




Ratio sebesar 6,84% berarti jumlah laba kotor adalah sebesar 6,84% dari volume penjualan


Ratio sebesar 8,4% menujukkan bahwa laba operasi adalah sebesar 8,4% dari volume penjualan


Ratio sebesar 7,1% berarti bahwa laba bersih sesudah pajak yang dicapai adalah sebesar 7,1% dari volume penjualan


Ratio sebesar 0,435 berarti bahwa penjualan yang dihasilkan hanya sebesar 0,435 dari total aktiva




Ratio sebesr 3,1% berarti bahwa penghasilan bersih yang diperoleh adalah sebesar 3,1% dari total aktiva




Ratio sebesar 7,3% menunjukkan bahwa tingkat return yang diperoleh pemilik perusahaan atas modal yang diinvestasikan adalah sebesar 7,3%


Ratio sebesar 7,3% menunjukkan bahwa tingkat penghasilan bagi pemegang saham biasa adalah sebesar 7,3%



EPS sebesar Rp164.375,86 berarti bahwa pendapatan per lembar saham bisa yang beredar adalah Rp 164.375,86

Deviden sebesar  731.859,59 menunjukkan jumlah yang didistribusikan untuk setiap lembar saham biasa

Nilai sebesarRp2.241.207,70 berarti harga buku per lembar saham biasa yang beredar adalah Rp 2.241.207,70







ANALISIS KEUANGAN PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA TAHUN 2008

RATIO
METODE PERHITUNGAN
INTERPRETASI
4.      LIKUIDITAS
v  NET  WORKING CAPITAL
aktifa lancar – utang lancar =
31,075,630 - 40,653,690= -(9,578,060)

v  CURRENT RATIO

aktifa lancar : utang lancar =
31,075,630 : 40,653,690= 0.764
Setiap Rp 1,00 utang lancar dijamin oleh Rp 0,764 aktifa lancar
7.      UTANG
v  DEBT RATIO

total utang : total aktifa =
163,732,376 : 290,718,943= 0.563/56,3%
56,3% total aktifa dibiayai utang
v  THE DEBT EQUITY RATIO

 utang jangka panjang : modal sendiri=
 123,078,686 : 126,986,567= 0.969/96,9%
Ratio sebesar 96,9% berarti perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri adalah 96,9 % : 100%
v  THE DEBT TO TOTAL CAPITALIZATION

 utang jangka panjang : (utang jangka panjang+ modal sendiri) =
123,078,686 : (123,078,686+126,986,567)= 0.492/ 49,2%
Ratio sebesar 49,2%  menunjukkan bahwa dari keseluruhan modal jangka panjang sebesar 49,2% terdiri dari utang jangka panjang
v  TIME INTEREST EARNED

laba operasi : beban bunga per tahun =
 12,191,168 : 68,378,465 = 0.178
Hal ini menunjukkan bahwa dengan laba operasi yang dicapai perusahaan mampu membayar baban bunga sebanyak 0,178 kali
v  TOTAL DEBT COVERAGE



8.      PROFITABILITAS
v  GROS PROFIT MARGIN

laba kotor : penjualan
3,610,759 : 164,208,510 = 0.022 /2,2%
Ratio sebesar 2,2%% berarti jumlah laba kotor adalah sebesar 2,2%% dari volume penjualan
v  OPERATING PROFIT MARGIN

laba operasi : penjualan =
12,191,168 : 164,208,510= 0.074/ 7,4%
Ratio sebesar 7,4%% menujukkan bahwa laba operasi adalah sebesar 7,4% dari volume penjualan
v  NET PROFIT MARGIN

laba bersih sesudah pajak : penjualan =
12,303,716 : 164,208,510 = 0.075/ 7,5%
Ratio sebesar 7,5% berarti bahwa laba bersih sesudah pajak yang dicapai adalah sebesar 7,5% dari volume penjualan
v  TOTAL ASSEST TURN OVER

penjualan : total aktifa =
164,208,510 : 290,718,943 = 0.565/56,5%
Ratio sebesar 0,565 berarti bahwa penjualan yang dihasilkan hanya sebesar 0,565 dari total aktiva
v  RETURN OF INVESTMENT (ROI)

laba bersih sesudah pajak : total aktifa=
-(12,303,716) : 290,718,943 = (0.042) /-(4.23)%
Ratio sebesr -(4.23)% berarti bahwa penghasilan bersih yang diperoleh adalah sebesar -(4.23)% dari total aktiva
v  RETURN ON EQUITY (REO)

laba bersih sesudah pajak : modal sendiri =
-(12,303,716): 126,986,567 = -(0.097)
Ratio sebesar -(0.097)% menunjukkan bahwa tingkat return yang diperoleh pemilik perusahaan atas modal yang diinvestasikan adalah sebesar -(0.097)%
v  RETURN ON COMMON STOK

laba bersih sesudah pajak : modal sendiri =
-(12,303,716): 126,986,567 = -(0.097)
Ratio sebesar 9,7% menunjukkan bahwa tingkat penghasilan bagi pemegang saham biasa adalah sebesar -9,7%
v  EARNING PER SHARE


(laba bersih sesudah pajak – defiden saham preferen) : jumlah lembar saham biasa yang beredar=
(12,303,716) : 63 = -(195,297)
EPS sebesar Rp -(195,297) berarti bahwa pendapatan per lembar saham bisa yang beredar adalah Rp -(195,297)
v  DEVIDEN PER SHARE

deviden saham biasa : jumlah lembar saham biasa yang beredar =

Deviden sebesar  menunjukkan jumlah yang didistribusikan untuk setiap lembar saham biasa
v  BOOK VALUE PER SHARE

jumlah modal saham biasa : jumlah lembar saham biasa yang beredar =
(126,986,567) :63 =- (2,015,660)
Nilai sebesar Rp-(2,015,660)
 berarti harga buku per lembar saham biasa yang beredar adalah Rp -(2,015,660)